Rabu, 16 September 2015

9 Hewan Terkecil Yang Paling Mematikan Di Bumi


Di Bumi, terdapat banyak spesies hewan yang sangat menarik dan penting untuk kita ketahui. Hal ini sesungguhnya bukan tanpa alasan ? Mengingat, beberapa hewan yang ada di bumi ini yang masih menyisakan tanda tanya yang mungkin disebabkan karena hewan itu sangat kecil, langka sehingga sulit kita ketahui sebelumnya.
(aplikasi yang bagi hadiah 100 ribu)
Adapun hewan yang sering kita temui, hendaknya kita jua tetap harus waspada dan berhati-hati terlebih dahulu tatkala Anda hendak berhadapan dengannya, meskipun hewan itu berukuran sangat kecil. Ini karena sangat banyak hewan-hewan kecil yang sering ditemui namun ternyata sangat beracun dan bahkan mampu membahayakan manusia.

Oleh karena itu, hendaknya anda perlu tahu 9 hewan kecil berikut ini, yang terkenal sangat mematikan di Bumi. Nah, sekarang apa-apa sajakah hewan itu, simak ulasannya berikut ini versi therichest.com

9.  Golden Poison
Memiliki ukuran sebesar jempol orang dewasa dan dengan warna merah brilian, biru, kuning, atau hitam, katak kecil ini semakin membuat dirinya tampak lucu dan indah. Namun, dibalik keindahannya itu siapa sangka kalau katak ini sangat beracun.

via urbanfragment.wordpress.com
Bahkan kabarnya katak asli hutan tropis dari Brazil dan peru ini telah membantu suku-suku di sana dalam melawan musuh mereka dengan cara menggunakan kulitnya yang beracun yang kemudian diletakkan pada panah-panah atau senjata mereka. Racun dari katak ini dikenal mengandung neurotoxin yang cukup membunuh dua gajah jantan atau sepuluh manusia sekaligus.

8. Ubur-ubur Irukandji

Di daerah pantai, Australia utara ke florida, ditemukan beberapa ubur-ubur kotak yang berukuran kecil. Namun, Anda sebaiknya jangan anggap sepele dulu, karena ubur-ubur yang memiliki ukuran sekitar 1 cm kubik ini ternyata memiliki racun (toksin) yang 100 kali lebih kuat daripada racun ular kobra atau sampai 1.000 kali lebih buruk dari pada tarantula.

Via www.realmonstrosities.com
Ubur-ubur kecil ini juga dikenal dengan sengatan apinya. Tapi, karena ukurannya tergolong kecil, maka sengatan hewan ini tak langsung terasa, namun, dalam waktu kurang lebih 30 menit, korban mulai mengeluh sakit kepala yang parah, nyeri pada perut, berkeringat, hingga mual. Apabila hal ini terus dibiarkan, maka korban akan mengalami Takikardia, yaitu peningkatan tekanan darah dan masalah pada jantung.

7. Kalajengking Deathstalker

Kita semua tahu hampir semua spesies kalajengking itu sangat beracun, tapi tahukah Anda bahwa spesies kalajengking yang satu ini yang paling beracun ? Adalah spesies kalajengking dengan nama latin Leiurus quinquestriatus yang merupakan spesies asli dari Afrika Utara sampai Timur Tengah. Biasanya ia memiliki warna kuning kehijauan, atau keemasan, hewan ini tumbuh dengan ukuran kecil dengan panjang sekitar 80mm.

via gooddoganimals.com
Racun kalajengking ini dianggap mematikan, karena mereka memiliki kombinasi racun dari neurotoksin, dan dengan toksisitas 0,16-0,50 mg / kg, yang menunjukkan bahwa spesies ini adalah racun dari racun yang paling beracun.

6. Gurita Cincin Biru

Gurita ini biasa ditemui pada perairan dangkal dan terumbu karang di dekat timur Samudra Indo-Pasifik, bagian dari Jepang dan Australia selatan. Nah, bagi Anda yang sering berenang di sana, sebaiknya anda memilih ke arah lain tatkala anda bertemu dengan gurita ini. Kenapa ?

via www.animalspot.net
Ini karena gurita ini mampu menggigit dan melepaskan neurotoxin, yang dianggap 1.200 kali lebih beracun dari sianida. Racun ini dapat mengakibatkan kelumpuhan, masalah pernapasan, hingga mengarah kepada serangan jantung. Dan untuk saat ini masih belum ada antivenom untuk mengatasi racun dari gurita ini.

5. Laba-laba Redback

Apakah Anda tahu ada beberapa laba-laba yang memangsa burung dan ular? Percayalah, dan sebaiknya Anda jauh-jauh dari laba-laba yang satu ini. Laba-laba yang maksud itu adalah jenis orb weaver-gold yang tumbuh hingga 5 cm, tidak termasuk rentang kakinya.
via herrybsancoko.wordpress.com
Ukuran laba-laba tadi masih terlalu besar ? Tapi, yang satu ini lebih kecil dan juga mematikan. Laba-laba itu tak lain adalah jenis Redback, yang jantannya hanya memiliki ukuran panjang sekitar 4mm, sementara betinanya jauh lebih besar yakni 10mm. Spesies laba-laba ini merupakan spesies asli dari Australia, namun sampai saat ini spesies Redback telah menyebar ke beberapa negara seperti Selandia baru, Belgia, dan Jepang.


4. Kutu

Punya hewan peliharaan, mungkin Anda terpaksa harus berurusan dengan hewan ini. Secara historis, kutu adalah vektor (penyebar penyakit) utama yang bertanggung jawab untuk penyebaran wabah PES.

via www.kannonanimalhospital.com
Dengan cara menggigit tikus terinfeksi, yang kemudian menyebarkannya ke manusia melalui gigitannya itu, sehingga hal itu secara otomatis akan membantu dengan cepat proses penyebaran penyakit.

Kutu dianggap berbahaya karena bisa saja mereka menyebarkan penyakit melalui spesies lain yang mungkin juga terinfeksi oleh penyakit berbahaya lain. Sebagai contoh misalnya saja kutu menggigit vertebrata berdarah panas seperti anjing, kucing, ayam, kelinci, dan juga tikus lalu mereka menggigit manusia yang secara otomatis hal itu bisa menularkan penyakit dari hewan tadi.

3. Pfeffer’s flamboyant cuttlefish (Metasepia pfefferi)

Metasepia pfefferi biasa ditemukan di Australia, di lepas pantai Filipina, New Guinea, Indonesia dan Malaysia. Meskipun berukuran kecil (2 - 3 inci bingkainya), ikan ini sebenarnya merupakan predator yang bisa menarik mangsanya dengan kemampuan uniknya untuk cepat berubah warna (kamuflase). Hewan jenis ini memiliki kontrol mutlak atas sistem saraf mereka, sehingga memungkinkan hewan ini untuk mengubah warna dan tekstur dalam sekejap mata.

via en.wikipedia.org
Namun demikian, Anda jangan mudah tertipu oleh warna cantiknya, sebab hewan ini memiliki neurotoxin  yang dianggap kuat seperti yang dipunyai oleh Gurita sebelumnya. Para ahli menyimpulkan bahwa toksin yang terkandung dalam daging dan menyarankan sangat hati-hati saat menangani cumi-cumi ini.

2. Siput Cone

Mungkin, Anda tidak akan biasanya jika mendengar siput yang beracun ? Tapi siput inilah faktanya, ia memiliki racun yang biasa digunakan untuk melumpuhkan mangsanya yaitu ikan.

via www.iflscience.com
Siput jenis ini umumnya tinggal bersembunyi di bawah karang, sambil mengeluarkan sesuatu seperti tunas yakni, Giginya yang berlubang, berduri serta dilapisi dengan racun yang mampu menjerat dan melumpuhkan ikan. Namun, karena racun yang dimiliki siput ini terlalu kuat, bahkan sampai bisa mengakibatkan satu orang pria dewasa tewas.

Sebelum tewas, umumnya gejala yang dirasakan korban adalah nyeri, mati rasa, muntah, kelumpuhan otot, penglihatan kabur, gagal pernafasan hingga berakhir pada kematian.

1. Amoeba Pemakan Otak (The Brain-Eating Amoeba)

Naegleria fowleri adalah jenis amuba yang hidup bebas dan bisa ditemukan pada air tawar, tanah dan kolam renang.

via strangesounds.org
Amuba ini diketahui dapat menyebabkan meningoencephalitis amuba primer (PAM), dan dikhawatirkan akan menimbulkan angka kematian yang tinggi. Korban yang telah terinfeksi oleh PAM biasanya akan ditandai dengan, keluhan sakit kepala, dalam dua minggu pertama infeksi.

Tapi, Karena amuba terus memakan jaringan saraf, korban akan mengalami mual, muntah, dan leher kaku, kebingungan, halusinasi dan hingga sampai pada kematian. PAM sendiri sebenarnya telah dilaporkan oleh beberapa negara, termasuk itu India, Iran, Taiwan, Selandia Baru, Inggris, dan Venezuela.

Itulah tadi, beberapa hewan kecil yang paling mematikan di bumi, tapi terlepas dari itu semua, hendaknya Anda lebih berhati-hati pasalnya masih banyak hewan lain yang mungkin lebih berbahaya dari yang sebelumnya.







Terbaru : Aplikasi Android terkeren dan terbaik di tahun ini